Jadikan Hidup Sehat dan Kuat dengan Makanan dan Obat dari Alam
Senin, 20 September 2010
GINSENG JAWA (Temu Lawak)
Hampir tiap menit, kita dibombardir oleh iklan obat-obatan suplemen di televisi. Mulai dari yang produk impor sampai yang tradisional. Semua dijanjikan aman untuk dikonsumsi. Obat-obatan macam ini tak lain merupakan adopsi dari suplemen impor yang banyak dipajang di apotik dan toko obat ternama.
Masyarakat seolah tersihir oleh produk-produk pabrik itu dan tanpa pikir panjang menghabiskan banyak dana untuk membelinya. Tidak heran, sebab trend-nya sekarang adalah herbal medicine, yakni memanfaatkan tanaman tradisional sebagai obat. Padahal akan lebih baik lagi apabila kita mengonsumsi tanaman itu langsung dari racikan sendiri. Selain lebih murah, keamanannya bisa dikontrol.
Bagi masyarakat di pulau Jawa, nama temulawak pasti tidak asing lagi. Di daerah Jawa Tengah, tanaman bernama Latin Curcuma xanthorhiza Roxb ini dikenal sebagai minuman eksotik dengan cita rasa khas. Dengan mencampurkan tanaman bersama gula dan kunyit, lalu diseduh dengan air panas akan menghasilkan sebuah rasa tersendiri.
Masyarakat Jawa Tengah biasanya memberikan ramuan ini kepada anak-anak yang susah makan, sebab disinyalir ramuan temulawak dapat meningkatkan nafsu makan. Bahkan dipercaya juga sebagai jamu yang memperlambat proses penuaan, menghilangkan flek hitam di wajah serta menjaga kelenturan tubuh. Perempuan sehabis melahirkan disarankan meminumnya, begitu menurut kepercayaan masyarakat Jawa.
Secara klinis, khasiat tumbuhan asli Indonesia ini bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Temulawak memiliki kandungan minyak atsiri yang memang membangkitkan selera makan, membersihkan perut dan memperlancar ASI.
Lebih dari itu, menurut seorang guru besar Universitas Padjajaran (UNPAD), berdasar hasil penelitian, ekstrak temulawak sangat manjur untuk pengobatan penyakit hati . Di samping itu, juga sudah terbukti bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan sel hati. Semua khasiat itu adalah berkat adanya kandungan kurkumin, yakni zat yang berguna untuk menjaga dan menyehatkan hati atau lever atau istilah medisnya hepatoprotektor. Tidak heran, sebab komposisi kimia dari rimpang temulawak adalah protein pati sebesar 29-30 persen, kurkumin satu sampai dua persen dan minyak atsirinya antara 6 hingga 10 persen.
Penggunaan temulawak pada prinsipnya sama dengan kunyit maupun kencur, yaitu diparut dan diambil airnya. Sedikit ada beberapa penambahan komponen untuk penyakit tertentu. Pada gangguan ginjal untuk satu rimpang temulawak, ditambahkan segenggam daun kumis kucing dan segenggam daun meniran dengan empat gelas air, direbus sampai tinggal setengahnya. Diminum tiga kali sehari. Untuk menambah nafsu makan bisa dicampur juga dengan rimpang lengkuas. Sedang untuk memperbaiki rasa bisa ditambah gula aren, asem atau jeruk nipis sesuai selera.
Temulawak adalah tumbuhan asli Indonesia tetapi penyebarannya hanya terbatas di Jawa, Maluku, dan Kalimantan. Mereka merupakan tumbuhan semak tak berbatang. Mulai dari pangkalnya sudah memunculkan tangkai daun yang panjang berdiri tegak. Tinggi tanaman antara 2 sampai 2,5 meter. Daunnya bundar panjang, mirip daun pisang. Pelepah daunnya saling menutupi membentuk batang.
Tumbuhan yang patinya mudah dicerna ini dapat tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 750 meter di atas permukaan laut. Dapat dipanen setelah berusia 8-12 bulan, daunnya telah menguning dan kelihatan hampir mati.
Umbi akan muncul dari pangkal batang, warnanya kuning tua atau coklat muda, panjangnya sampai 15 sentimeter dan bergaris tengah 6 sentimeter. Baunya harum dan rasanya pahit agak pedas. Kalau kita sudah tahu manfaat dari minuman eksotis ini, lalu untuk apa bingung-bingung mencari obat suplemen yang mahal?(mer)
Bagian yang digunakan
Bagian yang digunakan adalah rimpang. Caranya cuci rimapng temulawk dari kotoran yang melekat sampai bersih, lalu kupas kulitnya dan iris tipis-tips dengan ketebalan 7-8 mm. Selanjutnya, keringkan di bawah sinar matahari langsung selama beberapa hari dengan cara diangin-anginkan pada tempat terlindung, tetapi tidak lembab atau keringkan dalam tanur pemanas pada temperatur 50-55oC selama 7 jam. Jika temperatur terlalu tinggi maka sebagian minyak asiri akan menguap.
Indikasi
Rimpang temulawak digunakan untuk pengobatan dan mengatasi :
Radang hati (hepatitis), sakit kuning (jaundice)
Radang ginjal
Radang kronis kandung empedu (kolestik kronik)
Meningkatkan aliran empedu ke saluran cerna
Perut kembung
Tidak nafsu makan (anoreksia) akibat kekurangan cairan empedu
Demam, pegal linu, rematik
Memulihkan kesehatan setelah melahirkan
Sembelit, diare
Kolesterol darah tingi (hiperkolesterolemia)
Haid tidak lancar
Flek hitam dimuka, jerawat
Wasir
Produksi ASI sedikit
Cara pemakaian
Untuk obat yang diminum, gunakan 2 jari rimpang segar, lalu rebus. Cara lain, seduh rimpang yang telah dikeringkan dengan air panas. Untuk pemakaian luar, cuci rimpang sampai bersih, lalu parut. Hasil parutannya dapat digunakan sebagai masker untuk mengobati jerawat dan flek hitam dimuka.
Contoh pemakaian
1. Pelancar ASI
Cuci 20g rimpang segar temulawak, lalu parut. Hasil parutannya peras dan saing, lalu ditim sampai mendidih. Setelah dingin, tambahkan 2 sendok makam madu sambil diaduk rata, lalu diminum. Lakukan pagi dan sore dengan takaran yang sama banyak.
2. Menurunkan kadar kolesterol darah tinggi
Kupas kulit rimpang temulawak segar sebesar 3 jari, lalu parut. Tambahkan 3/4 cangkir air panas dan biarkan mengendap. Setelah dingin, endapannya dibuang dan airnya diminum. Lakukan setiap hari.
3. Hepatitis
Rimpang temulawak segar sebesar 2 jari dikupas kulitnya lalu diparut. Tambahkan air panas sebanyak 1/2 cangkir dan 1 sendok madu. Aduk campuran tadi sampai merata lalu dibirakan mengendap. Minum beninggannya, ampasnya dibuang. Lakukan 2 kali sehari, sampai sembuh.
Rebus 10g rimpang temulawak kering dan 30g akar alang-alang (Imperata cylindrica) dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari
4. Wasir
Sediakan rimapang temulawak sebesar jari, kelembak (Rheum officinalle Baill.) sebesar 3/4 jari, 1 genggam pegagan (Centella asiatica L), 1 genggam daun saga (Abrus precatoris L) dan gula neau sebesar 3 jari. Cuci bahan-bahan tersebut, lalu potong-potong seperlunya. Selanjutnya, rebus bahan-bahan tersebut dalam 5 gelas air bersih sampai tersisa kira-kira separuhnya. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sehari 3 kali, masing-masing 1/3 bagian. Lakukan pengobatan ini setiap hari.
5. Jerawat
Cuci rimpang temulawak sebesar 1 jari, lalu potong-potong seperlunya. Selanjutnya rebus dalam 4 gelas minum air bersih sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring dan tambahkan madu kedalam air saringannya seperlunya, lalu diminum. Pengobatan dilakukan sehari 2 kali, setiap kali cukup 1 gelas.
6. Diare
Cuci rimpang temulawak sebesat 1/2 ibu jari, lalu panggang sampai hangus. Selanjutnya giling bahan tersebut sampai halus, lalu seduh dengan 1/2 cangkir air panas. Tambahkan 1 sendok makan madu sambil aduk sampai merata, lalu diminum. Lakukan 2 kali sehari sampai sembuh.
7. Sembelit
Sediakan rimpang temulawak dan buah asam (Tamarindus indicaL.) masak (masing-masing sebesar 1 jari), gula enau secukupnya. Selanjutnya potong tipis-tipis, lalu seduh dengan 1 cangkir air mendidih. Aduk sampai gulanya larut dan minum setelah dingin.
8. Nyeri haid
Sediakan 10 iris rimpang temulawak, asam kawak, sebesar telur burung puyuh dan gula enau sebesar 3 jari. Rebus bahan-bahan tersebut dalam 2 gelas air sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin, minum ramuan tersebut. Lakukan setiap hari selama 1 minggu sebelum haid.
9. Demam
Rebus 1 jari rimpang temulawak yang telah diiris tipis-tipis dan 5 batang meniran dengan akarnya dalam 5 gelas air bersih sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring dan air saringannya dibagi untuk 3 kali minum, pagi, siang dan sore hari.
10. Penambah nafsu makan
Sediakan 20g rimpang temulawak segar yang telah diiris tipis-tipis, 10g asam jawa dan 30g gula enau. Masukkan bahan-bahan tersebut kedalam panci email, lalu rebus dalam 250 cc air sampai mendidih selama 15 menit. Selanjutnya, saring dan minum ramuan tersebut selagi hangat, sehari 2 kali, masing-masing 1/2 bagian.
Catatan
Saat ini sudah diproduksi ramuan temulawak berbentuk tablet, drag (tablet salut gula) atau berbentuk serbuk, contohnya curcuma tablet/drag dan sari temulawak. Cara pemakaian, sehari 3 kali 2 tablet/drag atau 1 bungkus sari temulawak untuk 1 kali pemakaian, sehari 2 bungkus
Jika menggunakan perasan air temulawak mentah (tidak direbus atau diseduh dengan air panas), endapkan dahulu supaya tepungnya tidak ikut terminum karena tepung mentah dapat mengganggu fungsi ginjal
Tepung temulawak dapat dimakan setelah diolah. Caranya parut rimpang, kemudian peras dan endapkan. Buang airnya ganti beberapa kali sampai bau dan warna kuning hilang, kemudian jemur. Akhirnya, tepung temulawak siap digunakan.
Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Ind./Dr. Setiawan Dalimartha/Nty
http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2002/074/kes2.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar